- Palembang Tuan Rumah Konser, Wawako Ingatkan Prokes
- Pemkot Masih Terapkan PPKM
- Fitrianti : Saya Harap Warga Terus Waspada Kebakaran
- Hari Pertama Kerja, Sekda Sidak Pegawai
- Pemkot Palembang Gelar Apel Gabungan Pasca Lebaran
- Palembang Raih Predikat WTP ke-12
- Objek Wisata Terus Dimaksimalkan untuk Sambut Fornas
- Harnojoyo Berharap Sinergi Palembang dan Sumsel Berlanjut Di Hari Jadi ke-76 Sumsel
- Pemkot Palembang Terus Berupayah Antisipasi Wabah PMK
- Harnojoyo : Harus Tingkatkan Pelayanan Pasca Covid-19
BBPOM Palembang Uji Kualitas Ratusan Manisan yang Diduga Mengandung Formalin

InfoRepublik.com- Inspeksi dadakan (sidak) yang dilakukan Pemerintah
Kota (Pemkot) Palembang bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan
(BBPOM) Palembang, dilakukan di salah satu pusat retail di Kota Palembang,
pada hari Senin (2/02/2022).
Dari hasil sidak
tersebut, Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda bersama tim
gabungan, menemukan 6 jenis manisan yang diduga mengandung zat kimia berbahaya.
Yaitu bahan pengawet formalin dan boraks serta pewarna tekstil seperti Rodhamin-B dan Methanil
Yellow.
Kepala BBPOM
Palembang Martin Suhendri menuturkan, enam jenis makanan yang diamankan yaitu
manisan kedondong, kolang-kaling, salak pedas, salak biasa, mangga pedas dan
liko kuning.
Baca Lainnya :
- Opini Agama Cinta Untuk Generasi Milenial0
- Walikota Palembang Datangi Warung Sayur Subuh Hari, Begini Reaksi Kaget Warga! 0
- Muliakanlah Tetanggamu0
- Teman Merupakan Cermin Diri Sendiri0
- Pemkot Palembang Cari Pihak Ketiga Guna Hidupkan PIM0
“Kami amankan supaya
tidak dijual. Akan kami uji lagi dan laporkan ke Wawako Palembang Jika terbukti positif (kandungan zat kimia), akan
dimusnahkan pada Kamis (4/3/2023) nanti,” katanya.
Dari hasil investigasi,
ada sekitar 836 Kilogram (kg) pasokan manisan tersebut. Namun baru ditemukan
sebanyak 400-an Kg manisan di dalam gudang retail tersebut, yang diduga
mengandung zat kimia berbahaya.
Jika ratusan Kg manisan
tersebut terbukti mengandung zat kimia berbahaya, Pemkot-BBPOM Palembang bersama
aparat kepolisian akan menghanguskan makanan tersebut.
BBPOM Palembang juga
akan melaporkan penemuan tersebut ke BBPOM pusat, untuk menindaklanjuti
supliyer manisan yang berada di Jakarta.
“Karena UPT di pusat,
ada network-nya. Akan langsung dikontak ke Jakarta, supaya bisa ditindaklanjuti
supliyer manisan di Jakarta sana,” ucapnya.
Martin mengimbau kepada
warga Palembang, agar lebih cerdas dan hati-hati dalam memilih dan membeli
makanan.
“Ini karena
permintaan demand dan suplay. Tingginya
permintaan, sehingga penyuplai tidak memperdulikan keamanan pangan,” ujarnya.
Dia
meminta kepada pelaku usaha makanan, agar tidak menjual makanan yang
terkontaminasi dengan zat-zat kimia yang membahayakan kesehatan konsumennya.
Saat diminta
konfirmasi, Deny Mulyawan, Corporate GA MGR Pasaraya JM Palembang mengaku
kaget dengan penemuan manisan yang mengandung zat kimia berbahaya
tersebut. Pasalnya, mereka sudah menyeleksi ketat para supliyer yang
memasok makanan di pusat perbelanjaannya.
“Kita percaya jika
produk dari supliyer aman diperjualbelikan. Karena sudah mengantongi izin PIRT
dan sudah terverifikasi,” ujarnya.
Pihak managemen
Pasaraya JM Palembang juga merasa dirugikan, dengan adanya penemuan tersebut.
Yang bisa berakibat pada buruknya citra baik yang sudah dibangun selama
berpuluh tahun di Palembang.
