- CARA BERSAHABAT YANG BAIK DALAM ISLAM: PERSPEKTIF KEISLAMAN
- PERTANGGUNGJAWABAN DI MATA ISLAM: TANGGUNG JAWAB ATAS SEGALA SESUATU DI MUKA BUMI
- RAWAT ROHANI DIRI DENGAN SENANTIASA BERZIKIR
- SHOLAT SEBAGAI POIN PENTING DALAM KEHIDUPAN SEORANG HAMBA
- MENINGKATKAN ENERGI UNTUK CINTA SHOLAT SUBUH: PERSPEKTIF KEISLAMAN
- TEBARKAN PEMERATAAN NILAI SPIRITUALITAS: PEMKOT PALEMBANG HADIRI PERINGATAN TAHUN BARU ISLAM DAN HAR
- USAI MELAKSANAKAN SAFARI SUBUH, WALIKOTA PALEMBANG IMPLEMENTASIKAN PROGRAM REHAB RUMAH SECARA SIMBOL
- KEMBALI MEREALISASIKAN PROGRAM PALEMBANG DARUSSALAM, HARNOJOYO TARGETKAN SAFARI SHOLAT SUBUH BERJAMA
- KONSISTEN UNGGULKAN PALEMBANG KOTA ISLAMI, WALIKOTA PALEMBANG HIDUPKAN MASJID MUSHOLLA LEWAT SAFARI
- WALIKOTA PALEMBANG INISIASI SAFARI SUBUH BERJAMAAH DENGAN KONSISTENSI KUAT DI MASJID ALMUNAWWAROH
Berantas Stunting, Wawako Beri Makanan Tambahan kepada Balita

Pemerintah Kota Palembang terus bekerja
keras mengatasi kasus stunting atau kekerdilan karena gizi buruk.
Antara lain dengan program pemberian
makanan tambahan kepada para balita. Makanan tambahan itu berupa protein
seperti telur dan susu, biskuit.
“Kasus stunting ini salah satu fokus
kita. Selain makanan tambahan, kita juga membentuk tim percepatan penurunan
stunting di kecamatan,” ujar Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, di
acara pemberian makanan tambahan bagi balita, di Kecamatan Ilir Timur Dua,
Jumat (26/8/2022).
Baca Lainnya :
- 4 Manfaat Vitamin K untuk Kesehatan0
- Cegah Makanan Berformalin, Tim Keamanan Pangan Awasi Pasar di Palembang0
- Wali Kota Palembang Serahkan Santunan BPJS kepada Keluarga Alm. Darwis0
- Siap-Siap! Razia Masker di Mal Kembali Dilakukan0
- Warga Positif Covid-19 Di Sumsel Bertambah 29 Orang0
Tugas tim itu adalah melakukan pendataan
warga, terutama anak-anak yang terkena stunting atau berpotensi stunting. Pihak
puskesmas dan posyandu juga diimbau proaktif turun ke lapangan dan mendata.
Adapun di Kecamatan Ilir Timur Dua
terdata 42 anak dengan kasus stunting.
“Sekarang tengah dilakukan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan 1.000 anak usia di bawah lima tahun (balita) yang
berpotensi stunting,” kata Fitrianti.
“Untuk usia lima tahun baru mereka bisa
dibebaskan dari stunting. Jadi, balita pertumbuhan dan perkembangannya harus
benar-benar dipantau secara insentif, sehingga jika ada masalah gizi buruk
dapat ditanggulangi dengan cepat,” kata Fitrianti.
Ia melanjutkan, selain balita, ibu-ibu
hamil yang berpotensi stunting juga jadi perhatian Pemkota Palembang.
“Terus kita pantau, dan kita harapkan saat
proses melahirkan bayi tersebut sehat tanpa terkena stunting,” ujar Fitrianti.
