- Palembang Tuan Rumah Konser, Wawako Ingatkan Prokes
- Pemkot Masih Terapkan PPKM
- Fitrianti : Saya Harap Warga Terus Waspada Kebakaran
- Hari Pertama Kerja, Sekda Sidak Pegawai
- Pemkot Palembang Gelar Apel Gabungan Pasca Lebaran
- Palembang Raih Predikat WTP ke-12
- Objek Wisata Terus Dimaksimalkan untuk Sambut Fornas
- Harnojoyo Berharap Sinergi Palembang dan Sumsel Berlanjut Di Hari Jadi ke-76 Sumsel
- Pemkot Palembang Terus Berupayah Antisipasi Wabah PMK
- Harnojoyo : Harus Tingkatkan Pelayanan Pasca Covid-19
Lima Cara Redakan Amarah Sesuai Anjuran Nabi

Kabarwongkito – Opini (28/10/22) Sahabat muslim, marah merupakan salah satu emosional
manusia yang tidak bisa dihindari. Marah menjadi salah satu perasaan alamiah
manusia ketika perasaan dan hatinya terganggu atau tersakiti.
Meski marah tidak bisa dielakkan, tapi marah bisa kita
hindari guna menghindarkan diri dari perbuatan buruk yang bisa merugikan diri
kita sendiri.
Berikut lima poin cara meredakan amarah sesuai syariat
Islam:
Baca Lainnya :
- Doa Setelah Isya yang Pahalanya Seperti Ibadah Sepanjang Malam0
- Doa Rabbana Hablana min Azwajina dan Sejarahnya0
- Amalkan Shalat Dhuha, Ini Tiga Manfaat Shalat Dhuha0
- Bahaya Arak dan Sesuatu yang Memabukkan0
- Jangan sampai hatimu menjadi keras lalu menjadi mati,0
1. Membaca Ta’awudz
Jika seseorang dalam keadaan marah, lantas ia ucapkan,
‘A’udzu billah (Aku meminta perlindungan kepada Allah)’, maka redamlah
marahnya.” (HR. As-Sahmi dalam Tarikh Jarjan, 252. Silsilah Al-Ahadits
Ash-Shahihah, no. 1376)
2.Diam
Karena yang namanya marah itu jika keluar bisa jadi keluar kata-kata yang tidak
Allah ridhai. Ada yang marah keluar kata-kata kufur, ada yang marah keluar
kalimat mencaci maki, ada yang marah keluar kalimat laknat, ada yang marah
keluar kalimat cerai hingga hal-hal sekitarnya pun bisa hancur. Kalau seseorang
memaksa dirinya untuk diam ketika akan marah, hal-hal yang rusak tadi tidak
akan terjadi.
Ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, “Jika salah
seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad, 1: 239. Syaikh Syu’aib
Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan lighairihi)
3. Berganti Posisi
Dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda,
“Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika
marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka
berbaringlah.” (HR. Abu Daud, no. 4782. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
hadits ini shahih).
4. Mengambil Air Wudhu
Dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu berkata,
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan
dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah,
hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud, no. 4784. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa sanad hadits ini hasan)
5. Ingat Wasiat Nabi SAW dan Janji Beliau
Sebelum memuntahkan amarah kepada orang lain atau benda
sekalipun, baiknya orang memperhatikan hadits berikut yang berisi pesan
Rasulullah ﷺ kepada seseorang yang meminta nasehat dari beliau.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW, “Berilah
aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu
mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi SAW (selalu) menjawab, “Janganlah
engkau marah.” (HR. Bukhari, no. 6116).(an)
