- Pimpinan OPD di Lingkungan Pemkot Palembang Ikuti Seminar Core Values ASN Berakhlak
- PEMERINTAH KOTA PALEMBANG DUKUNG PENUH FESTIVAL KESENIAN ISLAM (FKI) KATEGORI NASYID DI HARI KETIGA
- PEMERINTAH KOTA PALEMBANG GELAR RAPAT TECHNICAL MEETING FKI UNTUK PENINGKATAN SENI KEISLAMAN
- PEMERINTAH KOTA PALEMBANG AKTIF DALAM ACARA SUNATAN MASSAL BERSAMA JARINGAN SANTRI INDONESIA DI MASJ
- PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RESPON POSITIF PEMBUKAAN FASILITASI PENGUATAN PENANGGULANGAN PROGRAM HIV/A
- Jumat Berbagi bersama Fitrianti Agustinda
- PEMERINTAH KOTA PALEMBANG BERSINERGI HADIRI PENYERAHAN PLAT RUMAH PROGRAM KOLABORASI BAZNAS
- KEUTAMAAN SURAT-SURAT DALAM AL-QURAN: TUNTUNAN DARI DALIL-DALIL AL-QURAN
- MENYINGKAP BAHAYA TIDAK MEMBACA AL-QURAN DAN MEMAHAMI MAKNANYA
- MENINGGALKAN SHOLAT SUBUH: BAHAYA DAN DAMPAK NEGATIF
MENAHAN DIRI DARI SIFAT AMARAH DAN EMOSI

Islam
mengajarkan pentingnya mengendalikan diri dan menahan emosi agar dapat
menjalani kehidupan dengan damai dan harmonis. Berikut adalah beberapa
pandangan dan ajaran Islam terkait dengan menahan diri dari sifat amarah dan
emosi.
1. Sabar sebagai Kunci Kesabaran : Sabar bukan
hanya sekadar menahan diri dari amarah, tetapi juga melibatkan kesabaran dalam
menghadapi cobaan dan ujian hidup. Al-Qur'an menyebutkan, "Hai orang-orang
yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah: 153)
2. Mengendalikan Amarah dalam Hadis : Rasulullah Muhammad SAW memberikan petunjuk
praktis tentang mengendalikan amarah dalam hadis-hadisnya. Beliau bersabda,
"Bukanlah orang yang kuat itu karena dapat melemparkan orang lain,
melainkan orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan diri saat marah."
(Hadis Riwayat Bukhari)
Baca Lainnya :
- HAKIKAT HADITS DALAM MENGUATKAN KEIMANAN0
- BERSAHABAT DENGAN TEMAN SHOLEH-SHOLEHAH: MEMPERKAYA HIDUP DENGAN KEBAIKAN0
- PEMKOT PALEMBANG SALURKAN PAKET RAMADHAN IDUL FITRI 1444 H UNTUK KAUM DHUAFA DAN PANTI ASUHAN0
- MENJAGA KEBERKAHAN: ADAB-ADAB SEHARI-HARI SEBAGAI SEORANG MUSLIM YANG SEJATI0
- MENGGALI KEARIFAN DAN FAEDAH SURAT AL-MULK0
3. Menghargai
Makna Ma'rifatullah : Memahami bahwa segala sesuatu terjadi dengan izin-Nya dan
sebagai ujian-Nya dapat membantu mengubah reaksi amarah menjadi kesabaran.
4. Ta'awun
(Kerja Sama) dalam Masyarakat : Mengendalikan emosi, khususnya amarah,
merupakan langkah penting dalam menjaga hubungan baik dengan sesama. Islam
menekankan pentingnya ta'awun (kerja sama) dan saling membantu dalam membangun
masyarakat yang saling mendukung.
5. Doa
sebagai Sarana Penenang Hati : Berdoa merupakan sarana yang sangat dianjurkan
dalam Islam untuk menenangkan hati dan meredakan emosi. Dalam situasi amarah,
berdoa kepada Allah untuk memberikan kekuatan dan petunjuk adalah langkah bijak
yang dapat membantu menjaga keseimbangan emosi.
Dengan
mengikuti ajaran-ajaran di atas, umat Islam diharapkan dapat mengembangkan
kepribadian yang kuat, sabar, dan mampu mengendalikan diri dari sifat amarah
dan emosi yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Menahan diri
bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti kematangan spiritual dan kekuatan
karakter yang lahir dari kepatuhan kepada ajaran agama. (Dadan)
